Selasa, 17 Maret 2015

PRAKTIKUM I PROTOZOA



PRAKTIKUM I
Topik                   : Protozoa
Tujuan                 : Mengenal beberapa anggota phylum protozoa yang hidup bebas di air tawar.
Hari/Tanggal        : Kamis/26 Februari 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.          ALAT DAN BAHAN
A.    Alat

1.      Pipet tetes                       
2.      Kaca benda
3.      Kaca penutup
4.      Mikroskop
5.      Kompor gas
6.      Panci
7.      Gelas kimia
8.      Gelas aqua sebanyak 12 buah
9.      Gelang karet
10.  Plastik transparan
11.  Kertas karbon 5 lembar
12.  Kapas


B.     Bahan :
1.         Air kolam
2.         Air sawah
3.         Air selokan
4.         Air comberan
5.         Kotoran ayam kering
6.         Jerami

 
II.          CARA KERJA
A.    Medium biasa
1.      Mengambil 2-3 tetes air comberan, kolam, sawah, dan selokan dengan menggunakan pipet, kemudian meletakkan pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
2.      Mengamati protozoa apa saja yang tampak.
3.      Menggambar morfologi hewan-hewan tersebut dan menyebutkan bagian-bagiannya.
B.     Medium biakan
1.      Merebus 200 gram jerami dengan air sebanyak ± 2 liter selama 15 menit.
2.      Mendinginkan air rebusan, menyaringnya lalu mengambil sebanyak 80 ml air rebusan dan memasukkan ke dalam gelas aqua.
3.      Ke dalam aqua menambahkan kotoran ayam kering dan sedikit jerami.
4.      Memasukkan air bahan sebanyak 20 ml.
5.      Memberikan perlakuan gelas aqua A (4 buah) dalam keadaan transparan, sedang gelas aqua B (4 buah) dalam keadaan tertutup kertas karbon.
6.      Membiarkan media selama satu minggu.
7.      Lakukan pengamatan dengan mikroskop setelah satu minggu.

III.            TEORI DASAR
Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun Protozoa merupakan organisme yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beranekaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya. Habitatnya diair tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, flagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia, sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Didalam keadaan yang tidak sesuai untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel yang dilindungi oleh dinding sel tebal.
Protozoa dapat berkembang biak secara vegatatif maupun secara generatif. Secara vegatatif misalnya pada Amoeba yaitu dengan membelah diri. Sedangkan secara generatif yaitu dengan kunjugasi misalnya pada Paramecium sp.

Peranan protozoa bagi kehidupan manusia :
a.    Protozoa yang menguntungkan
Umumnya protozoa merugikan bagi manusia, namun ada juga yang menguntungkan, misalnya beberapa sepecies yang hidup sebagai saprofit pada sampah, sehingga dapat membantu siklus mineral. Dalam ekosistem perairan. Protozoa yang hidup sebagai zooplankton sangat berguna untuk makanan ikan.
b.   Protozoa yang merugikan
Umumnya Protozoa bersifat holozoik, makanannya diperoleh dari sisa organisme lain. Protozoa yang mengambil zat makanan dari organisme lain ini bersifat parasit dan patagen, karena itu sangat merugikan.
Protozoa terbagi menjadi 5 kelas :
1.   Rhizopoda (Sarcodina)
Hewan-hewan ini bergerak dengan kaki semu (Pseupodia). Hewan ini kebanyakan hidup bebas dalam air tawar  atau air laut, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Contohnya:
·         Amoeba proteus, memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
·         Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
·         Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut dan radang gusi (Gingivitis)
·         Foraminifera sp., fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
·         Radiolaria sp., endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.

2.   Flagellata (Mastigophora)
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini mempunyai alat gerak satu atau lebih flagel atau (bulu cambuk). Bentuk tubuhnya lebih tetap dan tidak memiliki rangka luar tubuh. Tempat hidup hewan ini biasanya di laut, air tawar dan parasit pada tubuh  hewan atau manusia. Contohnya : Euglena, Volvox, Tripanosoma dan Trichomonas. Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a.    Golongan phytonagellata
·         Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
·         Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara
protozoa dengan ganggang)
·         Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan
cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
b.   Golongan Zooflagellata, contohnya :
·         Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa)
lalat Tsetse (Glossina sp.)
·         Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis tsetse
sungai
·         Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans
 tsetse semak
·         Trypanosoma cruzl  penyakit chagas
·         Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
·         Leishmaniadonovani  penyakit kalanzar
·         Trichomonas vaginalis  penyakit keputihan

3.   Ciliata(Ciliphora)
Hewan-hewan kelas ini memiliki alat gerak berupa cillia (rambut getar) untuk bergerak atau mencari makan. Hidupnya mandiri atau sebagai komensal dalam saluran pencernaan herbivore dan sebagainya. Hidupnya dalam kolam. Cara reproduksi aseksual (membelah diri) dan  seksual (konyugasi). Contoh Cilliata :
·         Paramaecium caudatum, disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator). Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif).
·         Balantidium coli, menyebabkan penyakit diare.



4.   Sporozoa
Secara praktis sprozoa adalah parasit karena dia tidak memilk alat gerak dan vakoula kontraktil. Tubuhnya sederhana, berbentuk bulat panjang dengan sebuah nukleus. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Contohnya: Bebesia, Theleria, Moonocyctis dan Eimeria.
Marga sporozoa yang berhubungan dengan kesehatan manusia yaitu Toxopinsma dan Plasmodium. Jenis-jenisnya antara lain:
·         Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika, melakukan sporulasi tiap hari
·         Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertian, melakukan sporulasi tiap hari ke-3 (48 jam)
·         Plasmodium malariae penyebab malaria knartana, melakukan sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
·         Plasmodiumovale penyebab malaria ovale
5.   Suctoria
Bentuk muda hewan ini mempunyai cilia, oleh sebab itu beberapa ahli memasukkan ke dalam kelas ciliate. Hidupnya mandiri jika sudah dewasa, mempunyai tentakel dan melekat pada suatu benda dengan tentakelnya. Beberapa jenis bersifat parsit. Tentakelnya berguna untuk menusuk atau menghisap dan tidsak memiliki cilia. Cara makannya bersifat holozoik. Reprodusi dengan membentuk tunas-tunas.  Contohnya : Podophyta dan Suctoria  yang parasit.


       I.             VI. HASIL PENGAMATAN




A.Tabel Pengamatan




B.Gambar Hasil Pengamatan

       I.            V. ANALISIS DATA
Pada praktikum ini sebenarnya banyak sekali makhluk hidup yang kami temukan, baik yang hidup di medium biasa maupun di medium biakan. Namun kebanyakan dari spesies makhluk hidup tersebut bukanlah protozoa namun adalah alga. Seperti Chromulina sp, Trachelomonas sp, Lyngbya sp, Calothrix, Chrysococcus sp.
Berikut adalah analisis spesies yang merupakan protozoa:
1) Vorticella microstome
Klasifikasi :
Kingdom         : Chromista
Phylum            : Ciliophora
Class                : Oligohymenophorea
Subclass          : Peritrichia
Order               : Sessilida
Family             : Vorticellidae
Genus              : Vorticella
Species            : Vorticella microstoma
Sumber : Warren, A. (2014)
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan , Vorticella microstome ditemukan di air sawah medium biasa (oleh kelompok 2 dan 3 ) dan air sawah pada medium biakan yang ditutupi plastik transparan ( oleh kelompok 2 ).
               Vorticella microstome memiliki panjang rata-rata yaitu 35-120 µm .Berbentuk guci , luas di tengah, kemudian menyempit di ujungnya. Tangkai sangat ramping, 2 sampai 6 kali panjang tubuh .Memiliki silia (bulu getar) sebagai alat gerak dan alat untuk mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di genangan air tawar.

2) Euglena sp
Klasifikasi :
Kingdom         : Protozoa
Phylum            : Eugnozoa
Class                : Euglenoidea
Subclass          : Euglenia
Order               : Euglinida
Family             : Euglenaceae
Genus              : Euglena
Species            : Euglena sp.
Sumber : Euglena spirogyra Ehrenberg, 1832. In: Guiry, M.D. & Guiry, G.M. (2014)
Berdasarkan pengamatan kami lakukan banyak sekali di temukan Euglena sp. di semua medium . Euglena sp. ditemukan pada medium biasa air selokan (kelompok 4) ,air comberan (kelompok 7) ,air kolam (kelompok 3) dan air sawah (kelompok 2)  pada medium biasa.Pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon Euglena sp. ditemukan di air selokan ( kelompok 7) ,air kolam (kelompok 6 ) dan air sawah (kelompok 6)  pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon.Pada medium biakan yang ditutupi plastik transparan Euglena sp. ditemukan di air selokan (kelompok 3) dan air kolam (kelompok 2).
            Euglena viridis memiliki  tubuh yang menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel Euglena viridis. Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron dimana ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk yang berfungsi sebagi alat gerak. Flagel terbentuk di sisi reservoir Hewan ini memilki stigma (bintik mata berwarna merah) yang digunakan untuk membedakan gelap dan terang. . Di dalam tubuhnya terdapat nukleus yang berfungsi sebagai pusat pengendali seluruh kegiatan aktivitasnya, mempunyai vakuola kontraktil, kloroplas sebagai tempat fotosintesis ketika sinar matahari mencukupi, terdapat pula stigma serta flagel yang berfungsi sebagai alat gerak.
            Untuk reproduksi Euglena sp. berkembang biak secara vegetatif, yaitu dengan pembelahan biner secara membujur. Pembelahan ini dimulai dengan membelahnya nukleus menjadi dua. Selanjutnya flagel dan sitoplasma serta selaput sel juga terbagi menjadi dua. Akhirnya terbentuklah dua sel euglena baru. Sistem sirkulasi Euglena viridis mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma.
            Habitat Euglena sp. air tawar dan melimpah di daerah ini, seperti di kolam peternakan atau parit saluran air, yang mengkonsumsi kotoran binatang.


3) Paramecium caudatum
Klasifikasi :
Kingdom         : Chromista
Phylum            : Ciliophora
Class                : Oligohymenophorea 
Subclass          : Peniculia
Order               : Peniculida
Family             : Parameciidae 
Genus              : Paramecium 
Species            : Paramecium caudatum 
Sumber : Coats, D. W. and J. C. Clamp. 2009. Ciliated Protists (Ciliophora) of the Gulf of Mexico, Pp. 57–79 in Felder
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan Paramecium caudatum banyak ditemukan di berbagai medium .Pada medium biasa Paramecium caudatum ditemukan di air selokan (kelompok 2) dan air comberan (kelompok 4) . Pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon Paramecium caudatum ditemukan di air comberan (kelompok 2 ) dan air sawah (kelompok 3) .Pada medium biakan yang ditutupi dengan plastik transparan Paramecium caudatum ditemukan di air selokan (kelompok 1 dan 2) dan air sawah (kelompok 2 dan 3)
Paramecium sp memiliki bentuk oval, sandal, bulat di bagian depan/atas dan tubuh yang seluruhnya atau sebagian ditutupi oleh cilia atau rambut getar. Lubang bagian belakang disebut pori anal.
Paramecium sp memiliki makronuklesus satu, mikronukleus satu atau lebih,dimana mikronukleus berfungsi sebagai alat reproduksi dan mikronekleus sebagai konjugasi. Terdapat vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang terletak pada permukaan aboral yang berfungsi sebagai sistem ekskresi dan mengedarkan makanan keseluruh tubuh. Ujung sel bagian anterior lebih tumpul atau membulat.
            Habitat alami mereka adalah air tawar.  Paramecium sp mengambil air dari hipotonik lingkungan melalui osmosis dan menggunakan kandung kemih seperti kontraktil vakuola untuk mengumpulkan kelebihan air dari kanal radial dan mengusir berkala melalui membran plasma oleh kontraksi sekitarnya sitoplasma.
                      Paramecium sp ini berkembangbiak dengan cara membelah diri dan konyugasi. Pada pembiakan membelah diri inti mikro terbelah menjadi dua bagian, yang terbagi menjadi dua bagian tadi masing-masing bergerak kearah ujung sel yang berbeda arah / berlawanan arah, pada inti mikro membelah melintang menjadi dua bagian corong makanan dan rongga yang berdenyut yang kedua terbentuk juga dan disertai terjadinya lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar. Sistem pencernaanya yaitu pencernaan makanan terjadi di dalam vakuola makanan. Awalnya makanan masuk ke dalam sel melalui rongga mulut, lalu masuk ke dalam sitostoma, kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam sitofaring dan akan terus ke vakuola makanan untuk dicerna.

4) Amplhileptus claparede
Klasifikasi :
Kingdom         : Chromista
Phylum            : Ciliophora 
Class                : Litostomatea 
Order               : Haptoria
Family             : Amphileptidae
Genus              : Amphileptus 
Species            : Amphileptus claparedii 
Sumber : Coats, D. W. and J. C. Clamp. 2009. Ciliated Protists (Ciliophora) of the Gulf of Mexico
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan ditemukan beberapa species Amphileptus claparede.Pada medium biasa, Amphileptus claparede. ditemukan di air kolam (kelompok 3) .Pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon Amphileptus claparede ditemukan di air comberan (kelompok 6 ).
Amphileptus claparede  merupakan cilliata predator.Mempunyai leher yang tidak fleksibel.Tubuhnya terdiri atas bagian silia, protoplasma. nukleus, dan memiliki banyak vakuola kontraktil sepanjang tepi sel .




  5) Amoeba proteus
Klasifikasi :
Kingdom         : Protozoa
Phylum            : Amoebozoa
Class                : Tubulinea
Order               : Euamoebida
Family             : Amoebidae
Genus              : Amoeba
Species            : Amoeba proteus
Sumber : Costello, M.J. et al. (Ed.) (2001). European register of marine species: a check-list of the marine species in Europe and a bibliography of guides to their identification.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan ditemukan satu species amoeba (oleh kelompok 3 ) yaitu pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon.
Amoeba adalah organisme bersel satu. Habitat Amoeba hidup di air tawar (seperti genangan air dan kolam), dalam air garam, tanah basah, dan pada hewan (termasuk manusia).
Amoeba terdiri dari sel tunggal dikelilingi oleh membran sel berpori. Amuba bernafas dengan menggunakan membran ,gas oksigen dari air melewati ke Amoeba melalui membran sel dan begitu pula karbon dioksida.
Amoeba memakan alga, bakteri, sel-sel tanaman, dan protozoa mikroskopis dan metazoa ,beberapa Amoeba adalah parasit. Mereka makan makanan partikel kecil dengan menggunaka pseudopodia, Vakuola makanan mencerna makanan. Limbah dan kelebihan air yang diangkut luar sel dengan vakuola kontraktil.
Amoebas bergerak dengan mengubah bentuk tubuh mereka, membentuk pseudopodia (kaki semu) . Amoeba bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Sebuah induk sel membelah (nukleus juga membagi dalam proses yang disebut fisi) dan menghasilkan dua salinan kecil dari dirinya sendiri.


VI .     KESIMPULAN
1.      Tubuh protozoa tersusun atas satu sel.
2.      Hidupnya ada yang individu ada pula yang berkoloni.
3.      Phylum protozoa terdiri dari 5 superkelas yaitu mastigophora, sarcodina, sporozoa, ciliata dan suctoria.
4.      Protozoa bergerak dengan Flagella (rambut cambuk), Pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar), atau bergerak sendiri.
5.      Protozoa yang terdapat pada medium biasa antara lain Vorticella microstome, Euglena sp, Paramecium caudatum, Amplhileptus claparede
6.      Protozoa yang terdapat pada medium biakan yang ditutupi kertas karbon antara lain Paramecium caudatum, Amplhileptus claparede, Amoeba proteus, Euglena sp.
7.      Protozoa yang terdapat pada medium biakan yang ditutupi plastik transparan antara lain Paramecium  caudatum, Voticella microstome, Euglena viridis.