Jumat, 26 Juni 2015

PRAKTIKUM I MORFOLOGI TUMBUHAN



PRAKTIKUM I
Topik                   : Daun tunggal dan bagian-bagiannya
Tujuan                 : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/Tanggal        : sabtu  / 21 Februari 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin






 
I.          ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1.      Baki/nampan
2.      Alat Tulis
B.     Bahan
1.      Daun bambu (Bambusa sp)
2.      Daun tebu (Saccharum officinarum I.)
3.      Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Daun jarak (Ricinus communis L.)
5.      Daun widelia (Widelia sp)
6.      Daun keladi (Colocasia sp )
7.      Daun Mangga (Mangifera indica L.)

 II.     CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian daun: tangkai (petiolus), pelepah (vagina),
helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.      Mengamati bangun daun: lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis, dsb.
3.      Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
4.      Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5.      Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.      Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.      Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.      Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.      Mengamati warna daun permukaan atas dan bawah.
10.  Menggambar hasil pengamatan.

 III.   TEORI DASAR
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batangtempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan senyawa zat hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat yang berfungsi untuk
1.      Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2.      Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.      Penguapan (transpirasi)
4.      Pernapasan (respirasi)
A.    Bagian-bagian daun
Daun lengkap mempunyai 3 bagian, yaitu :
1.    Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.    Tangkai daun (petiolus)
3.     Helaian daun (lamina)
B.    Bangun/ Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun dibedakan empat golongan, yaitu :
1)   Bagian yang terlebar kira-kira ditengah-tengah helaian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat/bundar (orbcularis), bangun perisai (peltatus), jorong (ovalis atau ellipticus, memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
2)   Bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun yang memiliki bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daunnya dibedakan dalam 2 golongan, yaitu :
a.       Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun seperti bangun bulat telur (ovatus), bangun segitiga (triangularis), bangun delta (deltoideus), dan bangun belah ketupat (rhomboideus).
b.      Pangkal daun bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti bangun jantung (cordatus), bangun ginjal atau kerinjal (reniformis), bangun anak panah (sagitattus), bangun tombak (hastatus), dan bangun bertelinga (auriculatus).
3)   Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
Daun dengan bagian terlabar terdapat ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat telur sungsang (abovatus), bangun jantung sungsang (obcordatus), bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus) dan bangun sudip atau spatel atau solet (spathulatus).
4)  Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dalam golongan ini termasuk dalam daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya bentuk daun yang dari pangkal ke ujung  sama lebarnya adalah bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus) dan bangun jarum (acerosus).
C.    Ujung Daun (Apex folli) dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung daun dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk daun yang kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus), membulat (rotundatus), rumpang (truncates), terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).
D.    Susunan Tulang Daun (Nervatio atau Nevatio )
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yang besar pada helaian daun dapat dibedakan beberapa macam susunan tulangnya dapat dibedakan atas empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (penninervis), bertulang menjari (palminervis) dan bertulang sejajar (rectinervis)
E. Tepi Daun (Margo filli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.            Tepi daun dengan toreh merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak ragamnya, yang sering dijumpai adalah tepi dan bergerigi (serratus), bergerigi ganda (biserratus), bergigi (dentatus), beringgit (crenatus) dan berombak (repandus).
2.       Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya toreh- toreh pada tepi daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (lobatus), bercangap (fissus) dan berbagi (partisus)    
F.  Daging Daun (Invertinum)
Daging daun (invertinum) adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Dibagian ini zat-zat yang diambil dari luar tubuh menjadi zat-zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membranceus), seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnoss).
G.    Warna Daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
H.    Permukaan Daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah berbeda, biasanya sis atas lebih hijau, licin atau mengkilat dibandingakan dengan sisi bawah. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karena itu, orang membedakan permukaan daun ada yang licin (lavies), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus dan rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus) dan bersisik (lepidus).





B.     GAMBAR HASIL PENGAMATAN
1.         Daun Bambu (Bambusa sp)
a.    hasil pengamatan






Text Box: Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tepi daun
3. Helaian daun
4. Tulang daun
5. Pangkal daun


 








b.    Berdasarkan literatur


 








Sumber : anonim a.2015






2.      Daun Tebu (Saccharum officinarum I)
a.       Text Box: Keterangan :
1. Tepi daun
2. Helaian daun
3. Pangkal daun
4. Ujung daun
5. Ibu tulang daun

Berdasarkan hasil pengamatan







b.    Berdasarkan literatur






Text Box: Keterangan :
1. Tepi daun
2. Helaian daun
3. Pangkal daun
4. Ujung daun
5. Ibu tulang daun


 








Sumber :anonim b. 2015  






3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca L)
a.         Berdasarkan hasil pengamatan






Text Box: Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tepi daun
3. Helaian daun
4. Ibu tulang daun
5. Pangkal daun
6. Pelepah daun


 








b.        Berdasarkan literatur






Text Box: Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tepi daun
3. Helaian daun
4. Ibu tulang daun
5. Pangkal daun
6. Pelepah daun

Text Box:

 








Sumber : anonim c.2015






4.      Daun Jarak ( Ricinus communis L)
a.         Berdasarkan hasil pengamatan






Text Box: Ketengan :
1. Tepi daun
2. Ibu tulang daun
3. Helaian daun
4. Tangkai daun
5. Ujung daun


 







                                                                                                            
b.      Berdasarkan literatur






Text Box: Ketengan :
1. Tepi daun
2. Ibu tulang daun
3. Helaian daun
4. Tangkai daun
5. Ujung daun


 








Sumber : anonim d.2015




       
5.      Widelia (widelia sp)
a.         Berdasarkan  hasil pengamatan






Text Box: Keterangan :
1. Helaian daun
2. Ujung daun
3. Pangkal daun
4. Tepi daun
5. Ibu tulang daun


 








b.    Berdasarkan literatur






Text Box: Keterangan :
1. Helaian daun
2. Ujung daun
3. Pangkal daun
4. Tepi daun
5. Ibu tulang daun


 








Sumber : anonim e.2015.






6.      Text Box: Keterangan :
1. Pelepah daun
2. Helaian daun
3. Ujung daun
4. Pangkal daun
5. Tangkai daun
6. Ibu tulang daun 

Daun Keladi (Colocasia sp)
a.    Berdasarkan hasil pengamatan


 








b.         Text Box: keladi 2.jpgText Box: Keterangan :
1. Pelepah daun
2. Helaian daun
3. Ujung daun
4. Pangkal daun
5. Tangkai daun
6. Ibu tulang daun 
Berdasarkan literatur



 







Sumber : anonim f.2015









7.      Daun mangga ( Mangifera indica L)
a.    Berdasarkan hasil pengamatan






Text Box: keterangan : 
1. Ujung daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Pangkal  daun


 







b.    Text Box: Keterangan :
1. Tangkai daun
2. Helaian daun
3. Tepi daun
4. Ibu tulang daun
5. Ujung daun

Text Box:  Berdasarkan literatur

















 








Sumber : anonim g.2015.



VI.             KESIMPULAN
1.      Daun bambu : bangun lanset, ujung runcing, pangkal daun runcing, tepi daun rata, daging daun tipis seperti perkamen, warna daun dominan hijau. Permukaan atas daun kasap dan permukaan bawahnya berbulu kasar.
2.      Daun tebu : bangun daun pita, ujung runcing, pangkal daun runcing, tepi daun rata, daging daun tipis seperti kertas, warna daun dominan hijau. Permukaan atas daun kasap dan permukan bawahnya berbulu kasar.
3.      Daun pisang : bangun jorong, ujung daun tumpul, pangkal daun membulat, tepi daun rata, daging seperti kertas, warna hijau. Permukaan atas daunnya licin dan bagian bawahnya licin berselaput lilin.
4.      Daun jarak : bangun daun membulat, ujung meruncing, pangkal membulat, tepi bercangap menjari, daging daun tipis dan lunak, warna hijau tua. Permukaan atas daun dan bawahnya licin suram.
5.      Daun widelia : bangun daun bulat telur sungsang, ujung daun meruncing dan pangkal daun meruncing, tepi daun bergerigi, daging daun tipis dan lunak, warna hijau. Permukaan atas dan bawah daunnya berbulu halus dan rapat.
6.      Daun keladi : bangun daun perisai, ujung runcing, pangkal daun membulat, tepi daun rata, daging daun tipis dan lunak, warna hijau tua. Permukaan atas dan bagian bawah daunnya licin berselaput lilin.
7.      Daun mangga : bangun daun lanset, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, warna daun hijau, dengan permukaan atas dan bawah daun licin.





VII.          DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Anonim.a.2015 http://www.bambooweb.info/images/bamboo/B.Wal.leaves..1192.jpg. Diakses pada tanggal 24 Februari 2015
Anonim.e.2015 http://www.sky-bolt.com/images/wedelia.jpg. Diakses pada tanggal 24 Februari 2015
Anonim.f.2015 https://www.sepanjangjk.files.wordpress.com/2011/07/cimg8825-pohon-talas.jpg. Diakses pada tanggal 24 Februari 2015
               Diakses pada tanggal 24 Februari 2015