PRAKTIKUM V
Topik : Uji Vitamin C
Tujuan :
Untuk mengetahui kandungan vitamin C pada berbagai sari buah dan minuman
Hari/ Tanggal : Jumat/ 22 Mei 2015
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
Banjarmasin

I.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
1.
Baki
2.
Rak tabung reaksi
3.
Tabung reaksi
4.
Pipet tetes
5.
Gelas kimia
6.
Pembakar spiritus
7.
Blender
8.
Sentrifuge
9.
Kertas label
10. Kertas saring
Bahan:
1.
Macam-macam buah (jeruk, tomat,
belimbing, nanas, pepaya, pisang, sirsak, cabe besar hijau, cabe besar merah
dan cabe rawit)
2.
Larutan amilum iodida (larutan
tepung/ amilum + iodium)
3.
Macam-macam ekstrak sari buah
yang ditentukan
4.
Larutan vitamin C tablet
5.
Minuman sari buah (Pulpy
orange)
II.
CARA KERJA
A.
Membuat larutan amilum iodida
1.
Mengambil kira-kira 3 sendok
makan tepung, memasukkan ke dalam gelas kimia dan menambahkan air secukupnya.
2.
Menyaring larutan menggunakan
kertas saring sampai diperoleh setengah gelas kimia 25 ml ekstrak larutan
tepung.
3.
Memasukkan beberapa tetes
larutan iodium kedalam larutan tepung yang sudah disaring hingga larutan tepung
berubah warna menjadi biru sampai kehitaman.
Mengaduk hingga homogen.
B.
Membuat ekstrak sari buah
1.
Buah dikupas dan dipotong.
2.
Kemudian memblender semua
buah-buahan yang tersedia dengan sedikit air.
3.
Menyaring masing-masing sari
buah menggunakan kertas saring dan memasukkan ke dalam gelas kimia serta
memberi label sesuai jenis dengan nama buahnya.
C.
Uji Vitamin C
1.
Menyediakan tabung reaksi
sesuai jumlah ekstrak sari buah dan bahan uji yang telah disediakan, mengisi
masing-masing tabung reaksi dengan 10 tetes larutan amilum iodida dan member
label masing-masing tabung reaksi sesuai dengan jenis sari buahnya.
2.
Dengan menggunakan pipet tetes,
meneteskan larutan Vitamin C tablet ke dalam tabung reaksi sampai warna amilum
iodida hilang.
3.
Kemudian mencatat beberapa
tetes larutan Vitamin C yang diperlukan untuk menetralkan larutan amilum iodida
tersebut sehingga warna birunya menghilang.
4.
Dengan cara yang sama (no 2),
menguji ekstrak sari buah yang telah dibuat. Kemudian meneteskan ekstrak sari
buah ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan amilum iodida, dengan cara
meneteskan tetes demi tetes kemudian mencatat berapa tetes sari buah yang
dugunakan untuk menetralkan amilum iodida tersebut (warna biru menghilang).
5.
Mencatat hasil pengamatan pada
tabel yang sudah disediakan.
III.
TEORI DASAR
Vitamin
C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit, Vitamin ini juga dikenal dengan nama
kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan
vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular.
Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas,
cahaya dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk merupakan sumber utama vitamin
ini.
Vitamin
C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun 1932
ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert
Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau kedokteran pada
tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini penemuan vitamin C atau asam askorbat
dikenal perananya dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada
beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C juga telah terbukti berperan
penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua peneliti di Texas Woman’s University
menemukan siswa murid SMTP yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi
ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik dari pada yang jumlah vitamin C-nya
lebih rendah.
Vitamin
C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan
lain ditubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah
tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.
Vitamin
C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam
kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin C mampu menetralkan radilkal bebas diseluruh
tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamin ini juga dapat meningkatkan pembuahan
feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menagkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi. Massachusetts menemukan, pembentukan
nitrosamine (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam
tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C
berkurang sampai 81%.
Hipoaskorbemia
(defisiensi asam askorbat) bias berakibat sariawan, baik dimulut maupun perut,
kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan
dibawah kulit (sekitar mata gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di
samping itu, asam askobat juga berkolerasi dengan masalah kesehatan lain,
seperti kolesterol tinggi, sakit jantung, artristis (radang sendi), dan pilek.
Kebutuhan
Vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan
hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh diantaranya adalah
merokok, minum kopi atau minuman beralkohol, konsumsi abat tertentu seperti
obat antikejang, antibiotic tetrasiklin, antiartitis, obat tidur, dan
kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah.
Selain nikotin senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain
itu stress, demam, infeksi, dan berolahragajuga meningkatkan kebutuhan Vitamin
C.
Pemenuhan
kebutuhan vitamin C biasa diperoleh dengan mengkonsumsi beraneka buah dan sayur
seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang,
ikan, dan hati.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A.
Flow chart


B.
Tabel Pengamatan
No
|
Bahan
|
Warna Bahan
|
Rasa
Bahan
|
Jumlah tetesan bahan yg
diperlukan untuk menetralkan amilum iodida
|
|
Sebelum
|
Sesudah
|
||||
1
|
Pulpy Orange
|
Bening
|
Kuning Pucat
|
Manis asam
|
30
|
2
|
Tablet Vitamin C
|
Kuning cerah
|
Kuning muda
|
Manis asam
|
15
|
3
|
Jeruk
|
Kuning pekat
|
Putih tulang
|
Pahit
|
12
|
4
|
Tomat
|
Merah muda
|
Putih kemerahan
|
Asam
|
11
|
5
|
Belimbing
|
Hijau pucat
|
Putih tulang
|
Pahit
|
15
|
6
|
Nenas
|
Kuning
|
Putih tulang
|
Asam manis
|
10
|
7
|
Pepaya
|
Jingga
|
Putih tulang
|
Manis
|
12
|
8
|
Pisang
|
Cokelat
|
Putih tulang
|
Manis
|
12
|
9
|
Lombok besar hijau
|
Hijau daun
|
Hijau muda
|
Sensasi pedas
|
30
|
10
|
Lombok besar merah
|
Jingga
|
Jingga
|
Sensasi pedas
|
25
|
11
|
Cabe Rawit
|
Jingga
|
Jingga
|
Sensasi pedas
|
20
|
C. Foto Pengamatan
|
|




|
|
|
|

V.
ANALISIS DATA
Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan didapatkan hasil bervariasi.Dari berbagai sari buah dan larutan
vitamin C yang disediakan untuk menetralkan larutan amilum iodide diperlukan
jumlah tetesan larutan sari buah yang berbeda-beda.Itu artinya kandungan
vitamin C yang ada di dalam sari buah juga berbeda-beda.
1.
Pulpy Orange
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 30 tetes larutan pulpy orange ke dalam larutan amilum
iodide.Warna sebelum diteteskan adalah kuning dan warna bahan sesudah
diteteskan adalah kuning pekat.
2.
Tablet Vitamin C
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 15 tetes larutan tablet vitamin C ke dalam larutan amilum
iodide.Warna sebelum diteteskan adalah kuning
cerah dan warna bahan sesudah diteteskan adalah kuning.
3.
Jeruk
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 12 tetes larutan sari buah jeruk ke dalam larutan amilum
iodide.Warna sebelum diteteskan adalah kuning pekat dan warna bahan sesudah
diteteskan adalah putih tulang.
4.
Tomat
Larutan amilum iodide
sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan menambahkan
sebanyak 11 tetes larutan sari buah tomat ke dalam larutan amilum iodide.Warna
sebelum diteteskan adalah merah muda dan warna bahan sesudah diteteskan adalah putih
kemerahan.
5.
Belimbing
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 15 tetes larutan sari buah belimbing ke dalam larutan
amilum iodide.Warna sebelum diteteskan adalah hijau pekat dan warna bahan sesudah
diteteskan adalah putih tulang.
6.
Nenas Madu
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 10 tetes larutan sari buah nenas madu ke dalam larutan
amilum iodide.Warna sebelum diteteskan adalah kuning dan warna bahan sesudah
diteteskan adalah putih tulang.
7.
Pepaya
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 12 tetes larutan sari buah pepaya ke dalam larutan amilum
iodide.Warna sebelum diteteskan adalah jingga dan warna bahan sesudah
diteteskan adalah putih tulang.
8.
Pisang
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 12 tetes larutan sari buah pisang ke dalam larutan amilum
iodide.Warna sebelum diteteskan adalah coklat dan warna bahan sesudah
diteteskan adalah putih tulang.
9.
Lambok hijau besar
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 50 tetes larutan sari buah lambok besar hijau ke dalam
larutan amilum iodide.Warna sebelum diteteskan adalah hijau daun dan warna
bahan sesudah diteteskan adalah hijau muda.
10. Lombok merah besar
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 25 tetes larutan sari buah lombok merah besar ke dalam
larutan amilum iodide.Warna sebelum diteteskan adalah merah dan warna bahan
sesudah diteteskan adalah jingga.
11. Cabai rawit
Larutan amilum
iodide sebanyak 5 tetes dapat dinetralkan atau dihilangkan warnanya dengan
menambahkan sebanyak 20 tetes larutan sari buah cabai rawit ke dalam larutan
amilum iodide.Warna sebelum diteteskan adalah coklat dan warna bahan sesudah
diteteskan adalah jingga.
VI.
KESIMPULAN
1.
Larutan sari buah yang paling
banyak mengandung vitamin C yaitu nenas madu,sedangkan larutan yang paling
sedikit mengandung vitamin C adalah Lombok hijau besar.
2.
Vitamin C termasuk golongan
vitamin antioksida yang mampu menangkal berbagai radikal bebas
3.
Vitamin C juga berperan penting
dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Noorhidayati dan Hardiansyah.2015.Penuntun Praktikum Biokimia.Banjarmasin
: FKIP UNLAM Banjarmasin.
Lehninger,Albert.1997.Dasar-Dasari
Biokimia.Erlangga : Jakarta
Poedjiadu,Anna.1994.Dasar-Dasar
Biokimia.UI-Press : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar