PRAKTIKUM
VIII
Topik :Arthropoda
Tujuan :Mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan
kelompok-kelompok utama Arthropoda
Hari / Tanggal : Kamis / 23 April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat :
1.
Lup
2.
Cawan
petri
3.
Bak
parafin/ baki
4.
Eter
(obat bius) dan kapas
5.
Mikroskop
stereo
Bahan :
1.
Udang
galah (Cambarus viridis)
2.
Belangkas
(Limulus sp)
3.
Lipan
(Scolopendra morsitans)
4.
Kaki
seribu (Julus virtagatus)
5.
Kecoa
(Periplaneta americana)
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Jika hewan yang tersedia masih hidup, sebaiknya hewan
tersebut dimatikan terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan,
kaki seribu, dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya.
Meletakkan kaki seribu, lipan, dan kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat
bius dengan menggunakan kapas.
3. Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat
gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang diamati dengan embelan yang
tampak.
a. Belangkas, dan kecoa diamati dari arah dorsal dan ventral.
b. Lipan dan kaki seribu diamati dari arah dorsal.
c. Udang galah diamati dari arah lateral.
4. Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci
identifikasi Arthropoda.
III.
TEORI
DASAR
Arthropoda adalah filum yang
paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan
sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar,
darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah
Arthropoda.
Karakteristik yang membedakan
artropoda dengan filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen, segmen biasanya
bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen
berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral, eksoskeleton
berkitin. Secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan,
kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka,
hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa
menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh;
sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
Sistem syaraf terdiri atas
sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari,
sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan
tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi
biasanya oleh tubulus malphigi. Tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan
material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang
atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Sistem saraf anthropoda
seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga
tali.
Arthropoda memiliki empat kelas,
diantaranya yaitu :
1.
Kelas
Myriapoda.
2.
Kelas
Crustacea.
3.
Kelas
Arachnida.
4.
Kelas
Insecta.
Empat dari lima bagian
spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern
yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian.
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara,
serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Hampir dari 90% dari
seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap
berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika
Selatan.
Arthropoda dalam dunia
hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar
900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies
hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut,
tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini.
Arthropoda mungkin
satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di
pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan
kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel.
Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung
terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
1.
Udang
galah (Cambarus viridis)
a.
Gambar pengamatan
Keterangan:
1.
Kaki
renang
2.
Kaki
berjalan
3.
Kaki
penjepit
4.
Sungut
5.
Ekor
b. Foto
pengamatan
|
c.
Menurut
literatur
|
1.
Sungut
2.
Mata
3.
Kaki berjalan
4.
Kaki
berenang
5.
telson
6.
Ekor
Sumber
: anonim a.2015
2.
Belangkas
(Limulus sp)
a.
Gambar pengamatan
·
|
Keterangan:
1.
Mulut
2.
Chelicera
3.
Pedipalp
4.
Kaki
berjalan
5.
Genital
opercula
6.
Gill
opercula
7.
Anus
8.
Telson
·
|
Keterangan:
1.
Carapace
2.
Mata
3.
Engsel
4.
Opisthosoma
(abdomen)
5.
Telson
(tulang belakang)
b.
Foto pengamatan
·
Bagian atas
|
·
|
c. Menurut
literatur
|
1.
Carapace
2.
Engsel
3.
Opisthosoma (abdomen)
4.
Mata
5.
Telson
(tulang belakang)
Sumber
: anonim b.2015
3.
Lipan
(Scolopendra morsitans)
a.
Gambar pengamatan
|
1.
Kaki
2.
Kepala
3.
Antennae
4.
Anus
5.
Segmen
b.
|
c.
Menurut literatur
|
6.
Antenna
7.
Kepala
8.
Segmen
9.
Kaki
10.
Anus
Sumber : anonim c.2015
4.
Kaki
seribu (Julus virtagatus)
a. Gambar
pengamatan
|
1.
Kepala
2.
Kaki
3.
Segmen
4.
Antennae
b. Foto
pengamatan
|
c.
|
Keterangan:
1.
Anus
2.
Kaki
3.
Segmen
4.
Mata
5.
Antenna
Sumber : anonim d.2015
5.
Kecoa
(Periplaneta americana)
a.
Gambar pengamatan
·
|
Keterangan:
1.
Kepala
2.
Compound
eye
3.
Antenna
4.
Tibia
5.
Tarsus
6.
Cercus
7.
Abdominal
segmen
·
Bagian
bawah
|
1.
Antenna
2.
Kepala
3.
Mata
4.
Femur
5.
Tibia
6.
Tarsus
7.
Abdomen
8.
Coxa
9.
Cercus
b. Foto
pengamatan
·
Bagian atas
|
·
Bagian bawah
|
c.
Menurut
literatur
·
Bagian atas
|
1.
Antenna
2.
Tartus
3.
Tibia
4.
Kepala
5.
Mata
6.
Cercus
·
Bagian bawah
|
1.
Antenna
2.
Kepala
3.
Mata
4.
Femur
5.
Tibia
6.
Coxa
7.
Abdomen
8.
Cersus
9. Tarsus
V.
ANALISIS
DATA
1.
Udang
galah (Cambarus viridis)
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Crustacea
Ordo :
Decapoda
Family :
Penapidae
Genus :
Cambarus
Species :
Cambarus viridis
Sumber: (Hegner, 1968)
Udang galah yang
berkelas Crustacea ini sering ditemukan di perairan, karena habitatnya yang ada
di air laut, air tawar, dan payau. Tubuh
udang galah terdiri dari 2 bagian kepala dan dada disebut Cephalothorax
serta bagian badan dan ekor disebut Abdomen. Kepala dan badannya ditutupi oleh
kulit keras berupa kelopak kepala atau cangkang kepala yang disebut Carapace.
Pada carapace terdiri tonjolan runcing yang bagian atasnya bergerigi 12 – 15
buah dan bagian bawahnya bergerigi 10-14 buah, disebut rostrum (cucuk kepala),
yang menjadi ciri khas udang galah dibanding udang air tawar lainnya bagian
badannya terdiri dari 6 ruas, sedangkan yang mempunyai sepasang kaki renang (pleipoda)
hanyalah 5 ruas, sehingga kaki renangnya berjumlah 10 buah (decapoda).
Seluruh badanya
terdiri dari ruas-ruas (segmen) yang dibungkus oleh kerangka (eksoskeleton),
yang terbuat dari bahan semacam tanduk (chitin) yang diperkeras oleh
bahan kapur (kalsium karbonat). Segmen yang dimiliki udang galah pada praktikum
iniada 7 buah segmen.
Udang galah
bersifat omnivora,
cenderung Nokturnal yaitu aktif pada malam hari. Secara anatomis dan morfologis
jenis kelamin udang galah dapat dibedakan dengan jelas, yaitu sebagai berikut :
a.
Udang
galah jantan
®
Lebih
besar dan lebih cepat tumbuh
®
Kaki
capit lebih panjang 1½ kali badannya
®
Tubuh langsing/ ramping
®
Alat
kelaminnya terletak pada pangkal kaki jalan kelima
®
Ada
tonjolan pada kaki jalan kelima
b.
Udang
galah betina
®
Lebih kecil dan lambat tumbuh
® Kaki
capit kecil dan lebih pendek
® Kepalanya
kecil
® Tubuhnya lebih gemuk, karena ada ruang telur
®
Letak
kelaminya pada kaki jalan ketiga
® Tidak ada tonjolan pada kaki jalan kelima
2.
Belangkas
(Limulus sp)
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Merostomata
Ordo :
Xiphosura
Family :
Limulidae
Genus :
Limulus
Species :
Limulus sp
Sumber: (Hegner, 1968)
Belangkas
termasuk ke dalam kelas Merostomata. Ciri khas kelas ini adalah bersifat
akuatik. Limulus
polyphemus memiliki tiga bagian utama tubuh: kepala daerah, yang
dikenal sebagai (prosoma), bagian perut (opisthosoma), dan ekor tulang
belakang (telson).
Berbentuk seperti tapal kuda, dan warna abu-abu
kehijauan sampai coklat gelap. pada awetan berwarna coklat gelap.
Betina biasanya 25 sampai 30 persen lebih besar dari
laki-laki dan dapat tumbuh hingga 60 cm (24 in) panjang (termasuk ekor).
Limulus
polyphemus memiliki kemampuan langka yaitu dapat menumbuhkan
kembali anggota badan yang hilang, dengan cara yang mirip dengan bintang laut. Otak
dan jantung pada Limulus polyphemus berada di prosoma.
Limulus
polyphemus memiliki (chemoreceptor) organ indera yang
berbau pada daerah segitiga yang dibentuk oleh exoskeleton bawah tubuh dekat
mata ventral.
Hewan ini bernafas dengan insang bukan tubulus
malphigi. Tubuhnya sangat keras.
3.
Lipan
(Scolopendra morsitans)
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Myriapoda
Ordo :
Chilopoda
Family :
Lithobidae
Genus :
Scolopendra
Species :
Scolopendra morsitans
Sumber: (Hegner, 1968)
Lipan atau Scolopendra morsitans mempunyai tubuh agak
gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap
ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan
dua segmen terakhirnya. Pada pengamatan dihitung ada 19 segmen dan 19 pasang
kaki pada tubuh kaki seribu.
Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang
“taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala
terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari
mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang
bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan
tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
4.
Kaki
seribu (Julus virtagatus)
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Chordota
Ordo :
Diplopoda
Family :
Julidae
Genus :
Julus
Species :
Julus virtagatus
Sumber: (Hegner, 1968)
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100
segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua
pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke
tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua
kelompok mata tunggal. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak
mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Respirasi dengan trakea yang tidak
bercabang. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
5.
Kecoa
(Periplaneta americana)
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Insecta
Ordo :
Orthopthera
Family :
Orthoptheradeae
Genus :
Periplaneta
Species :
Periplaneta americana
Sumber: (Hegner, 1968)
Tubuh kecoa terbagi atas 3
bagian, yaitu kepala, dada, dan perut. Habitatnya pada tempat yang lembab dan
hangat, tempat kotor.
Kecoa adalah serangga dengan
bentuk oval, pipih dorso-ventral. Kepala tersembunyi di bawah pronatum.
Pronatum dan sayap licin, nampaknya keras, tidak berambut dan berduri. Insekta
dengan ordo orthoptera (bersayap dua) dengan sayap yang di depan menutupi sayap
yang di belakang.
Pada bagian
kepala terdapat mulut dan antenna. Mulut fungsinya untuk mengunyah/memamah
makanan. Ada sepasang mata majemuk yang dapat membedakan gelap dan terang.
Terdapat sepasang antenna yang panjang, alat indera yang dapat mendeteksi
bau-bauan dan vibrasi di udara. Dalam keadaan istirahat kepalanya ditundukkan
ke bawah pronatum yang berbentuk seperti perisai.
Pada bagian dada
terdapat tiga pasang kaki dan sepasang sayap yang menyebabkan kecoa dapat
terbang dan berlari dengan cepat. Terdapat struktur seperti lempengan besar
yang berfungsi menutupi dasar kepala dan sayap di belakang kepala disebut
pronatum.
Abdomen kecoa
merupakan bangunan dan sistem reproduksi. Kecoa akan mengandung telur-telurnya
sampai telur-telur tersebut siap untuk menetas. Dari ujung abdomen terdapat
sepasang cerci yang berperan sebagai alat indera. Cerci berhubungan langsung
dengan kaki melalui ganglia sarap abdomen (otak sekunder) yang penting dalam
adaptasi pertahanan. Apabila kecoa merasakan adanya gangguan pada cerci maka
kakinya akan bergerak lari sebelum otak menerima tanda atau sinyal.
Tabel perbedaan tiap spesies
No.
|
Pembeda
|
Spesies
|
||||
Udang galah
|
Belangkas
|
Lipan
|
Kaki seribu
|
kecoa
|
||
1
|
Jumlah
kaki
|
Sepasang
kaki penjepit, 3 pasang kaki renang, dan 3 pasang kaki jalan.
|
3 pasang
kaki.
|
Tiap
segmen ada sepasang kaki. (19 segmen, 19 pasang kaki)
|
Tiap
segmen ada sepasang kaki.
|
3 pasang kaki
di bagian dada
|
2
|
Fungsi
kaki
|
- Kaki
penjepit untuk menjepit
- Kaki
jalan untuk berjalan di daratan
- kaki
renang untuk berenang di air
|
Berenang
|
Berjalan
|
Berjalan
|
Merayap
|
3
|
Habitat
|
Air laut,
air tawar dan payau
|
Laut,
pantai
|
Batu-batuan
dan tumbuhan yang telah membusuk
|
Lembab
dan gelap
|
Lembab dan
hangat, tempat kotor.
|
4
|
Tubuh
|
Terdiri
atas kepala dan dada (Cephalothorax)
dan ekor (abdomen).
|
Seperti
tapal kuda.
|
Gepeng. Terdiri
atas kepala dan badan bersegmen.
|
Silindris
bersegmen. Terdiri atas kepala dan badan.
|
Oval, pipih
dorsoventral. Terdiri atas kepala, dada, dan perut
|
5
|
Cir khas
|
Tubuh
dilindungi carapace.
|
Regenerasi,
karena dapat menumbuhkan kembali anggota tubuhnya yang hilang.
|
Maksiliped
untuk membunuh mangsa.
|
Tidak
mempunyai maksiliped.
|
Mempunyai
sayap dan pronatum yaitu lempengan besar untuk menutupi dasar kepala dan
sayap.
|
VI.
KESIMPULAN
1. Ciri umum phylum Arthoropoda pertama tubuh simetri
bilateral, yang terdiri atas segmen-segmen.
2. Kedua tubuhnya memiliki kerangka luar yang dibedakan
atas kepala, dada, serta perut yang terpisah atau bergabung menjadi satu.
3. Ketiga tiap segmen ada yang memiliki sepasang alat
gerak seperti kaki seribu dan lipan ada juga yang tidak seperti kecoa dan
belangkas.
4. Semua hewan yang diamati memiliki antenna yang menjadi
ciri khas phylum Arthopoda.
5. Udang galah termasuk kelas Crustacea yang habitatnya
diperairan. Belangkas termasuk kelas Merostomata yang bersifatr akuatik,. Lipan
termasuk kelas Myriapoda yang memiliki maksiliped untuk membunuh mangsanya.
Kaki seribu masuk ke dalam kelas Chordata yang tubuhnya silindris dan memiliki
segmen-segmen. Dan kecoa yang ke dalam kelas insect memiliki sayap dan pronatum
untuk menutupi kepala dan sayapnya.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim
a. 2015. http://menuteknologikkp.blogspot.com/2011/09/udang-jerbung-penaeus-merguiensis.html. Diakses pada 27 April 2015.
Anonim
b. 2015. http://www.pingje.org/Infomasi/hukum-memakan-belangkas-atau-telurnya/. Diakses pada 27 April 2015.
Anonim
c. 2015. http://izwan-l0ve-anis4eva.blogspot.com/2011/06/oh-10-lipan-terbesar-dunia.html. Diakses pada 27 April 2015.
Kastawi, dkk. 2003. Zoologi
Invertebrata. Malang:Universitas Negeri Malang.
Halang,
Bunda,dkk.2015.Penuntun Praktikum Zoologi
Invertebrata. Banjarmasin; FKIP
UNLAM BANJARMASIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar