PRAKTIKUM
I
Topik : Daun tunggal dan bagian-bagiannya
Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun
tunggal
Hari/Tanggal :
sabtu
/ 21 Februari 2015
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM
Banjarmasin
![]() |
||
![]() |
I.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
1. Baki/nampan
2. Alat Tulis
B. Bahan
1. Daun bambu (Bambusa sp)
2. Daun tebu (Saccharum officinarum I.)
3. Daun pisang (Musa paradisiaca L.)
4. Daun jarak (Ricinus communis L.)
5. Daun widelia (Widelia sp)
6. Daun keladi (Colocasia sp )
7. Daun Mangga (Mangifera indica L.)
II. CARA KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian daun: tangkai
(petiolus), pelepah (vagina),
helaian
(lamina), lidah-lidah (ligula).
2.
Mengamati bangun daun: lanset, bulat
telur, bulat telur terbalik, perisai, pita/ garis, dsb.
3.
Mengamati ujung daun: runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berbelah, berduri.
4.
Mengamati pangkal daun: runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rompang/rata, berlekuk.
5.
Mengamati tepi daun: rata, bergigi, bergerigi,
bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.
Mengamati daging daun: tipis seperti
selaput, tipis lunak seperti kertas, seperti perkamen, seperti kulit,
berdaging.
7.
Mengamati pertulangan daun: menyirip,
menjari, melengkung, sejajar.
8.
Mengamati permukaan atas dan bawah daun:
gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut,
berbinggul-binggul, berbulu (jarang, halus dan rapat, kasar).
9.
Mengamati warna daun permukaan atas dan
bawah.
10.
Menggambar hasil pengamatan.
III. TEORI DASAR
Daun
merupakan bagian tumbuhan yang penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai
sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batangtempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat di atas yang
merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun
biasanya tipis melebar, kaya akan senyawa zat hijau yang dinamakan klorofil.
Daun berfungsi sebagai alat yang berfungsi untuk
1. Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi)
2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan
(transpirasi)
4. Pernapasan
(respirasi)
A.
Bagian-bagian daun
Daun
lengkap mempunyai 3 bagian, yaitu :
1. Upih
daun atau pelepah daun (vagina)
2. Tangkai
daun (petiolus)
3. Helaian daun (lamina)
B.
Bangun/ Bentuk Daun (Circumscriptio)
Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar maka daun
dibedakan empat golongan, yaitu :
1)
Bagian yang terlebar kira-kira ditengah-tengah helaian daun
Tumbuhan
yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletak ditengah-tengah helaian daun
kemungkinan bangun daunnya adalah bulat/bundar (orbcularis), bangun perisai (peltatus),
jorong (ovalis atau ellipticus, memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
2) Bagian yang terlebar
dibawah tengah-tengah helaian daun
Daun-daun
yang memiliki bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daunnya
dibedakan dalam 2 golongan, yaitu :
a.
Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini didapati bentuk-bentuk daun
seperti bangun bulat telur (ovatus),
bangun segitiga (triangularis),
bangun delta (deltoideus), dan bangun
belah ketupat (rhomboideus).
b. Pangkal daun bertoreh
atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti bangun
jantung (cordatus), bangun ginjal
atau kerinjal (reniformis), bangun
anak panah (sagitattus), bangun
tombak (hastatus), dan bangun
bertelinga (auriculatus).
3)
Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun
Daun
dengan bagian terlabar terdapat ditengah-tengah helaian daun kemungkinan bangun
daunnya adalah bulat telur sungsang (abovatus),
bangun jantung sungsang (obcordatus),
bangun segitiga terbalik atau bangun pasak (cuneatus)
dan bangun sudip atau spatel atau solet (spathulatus).
4)
Tidak ada bagian
yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebarnya
Dalam
golongan ini termasuk dalam daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau
lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjang daunnya. Pada umumnya
bentuk daun yang dari pangkal ke ujung
sama lebarnya adalah bangun
garis
(linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku atau dabus (subulatus) dan bangun jarum (acerosus).
C. Ujung Daun (Apex folli) dan Pangkal Daun (Basis folli)
Ujung daun dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk
yang beraneka rupa. Ada tujuh bentuk daun yang kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtusus),
membulat (rotundatus), rumpang (truncates), terbelah (retusus) dan berduri (mucronatus).
D.
Susunan Tulang Daun (Nervatio atau Nevatio )
Tulang-tulang
daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau
sebagai penguat dan jalan untuk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya
tulang-tulang daun dibedakan dalam tiga macam, yaitu ibu tulang daun (costa), tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang-tulang
cabang yang besar pada helaian daun dapat dibedakan beberapa macam susunan
tulangnya dapat dibedakan atas empat golongan, yaitu daun-daun yang bertulang
menyirip (penninervis), bertulang
menjari (palminervis) dan bertulang
sejajar (rectinervis)
E. Tepi Daun (Margo filli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua
macam, yaitu rata (integer) dan
bertoreh (divisus). Toreh-toreh pada
tepi daun sangat beraneka ragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun
dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.
Tepi daun dengan toreh merdeka
Tepi daun dengan toreh yang merdeka banyak ragamnya, yang
sering dijumpai adalah tepi dan bergerigi (serratus),
bergerigi ganda (biserratus), bergigi
(dentatus), beringgit (crenatus) dan berombak (repandus).
2. Tepi daun
dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasarkan dalamnya toreh- toreh pada tepi
daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu (lobatus),
bercangap (fissus) dan berbagi (partisus)
F.
Daging Daun (Invertinum)
Daging daun (invertinum)
adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat-urat
daun. Dibagian ini zat-zat yang diambil dari luar tubuh menjadi zat-zat yang
sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun
tergantung tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat
bersifat seperti selaput (membranceus),
seperti kertas (papyraceus) atau (chartaceus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (coriaceus), dan berdaging (carnoss).
G. Warna Daun
Secara
umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai
daun yang warnanya tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat
memperlihatkan banyak variasi atau nuansa, misalnya merah, hijau bercampur atau
tertutup warna merah, atau hijau kekuningan.
H. Permukaan Daun
Pada
umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah berbeda, biasanya sis atas lebih
hijau, licin atau mengkilat dibandingakan dengan sisi bawah. Kadang-kadang pada
permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik, rambut, duri, dan
lain-lain. Oleh karena itu, orang membedakan permukaan daun ada yang licin (lavies), gundul (glaber), kasap (scaber),
berkerut (rugosus),
berbingkul-bingkul (bullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus dan
rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus) dan bersisik (lepidus).
B.
GAMBAR HASIL PENGAMATAN
1.
Daun Bambu (Bambusa sp)
a. hasil
pengamatan
![]() |
|||
![]() |
|||
b.
Berdasarkan
literatur
![]() |
Sumber : anonim
a.2015
2. Daun
Tebu (Saccharum officinarum I)
a. 
Berdasarkan hasil
pengamatan


b.
Berdasarkan
literatur
![]() |
|||
![]() |
|||
Sumber :anonim b. 2015
3. Daun
Pisang (Musa paradisiaca L)
a.
Berdasarkan hasil pengamatan
![]() |
|||
![]() |
|||
b.
Berdasarkan literatur
![]() |
|||
![]() |
|||
Sumber : anonim c.2015
4. Daun
Jarak ( Ricinus communis L)
a.
Berdasarkan hasil pengamatan
![]() |
|||
![]() |
|||
b. Berdasarkan
literatur
![]() |
|||
![]() |
|||
Sumber : anonim
d.2015
5.
Widelia (widelia sp)
a.
Berdasarkan hasil pengamatan
![]() |
|||
![]() |
|||
b. Berdasarkan
literatur
![]() |
|||
![]() |
|||
Sumber
: anonim e.2015.
6.
Daun Keladi (Colocasia sp)

a. Berdasarkan
hasil pengamatan
![]() |
b.


Berdasarkan literatur



![]() |
Sumber
: anonim
f.2015
7. Daun
mangga ( Mangifera indica L)
a. Berdasarkan
hasil pengamatan
![]() |
|||
![]() |
|||
b. 
Berdasarkan
literatur


![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
||||||
![]() |
Sumber : anonim
g.2015.
VI.
KESIMPULAN
1. Daun bambu : bangun lanset, ujung runcing,
pangkal daun runcing, tepi daun rata, daging daun tipis seperti perkamen,
warna daun dominan hijau. Permukaan atas daun kasap dan permukaan bawahnya berbulu kasar.
2. Daun tebu : bangun daun pita, ujung runcing, pangkal daun
runcing, tepi daun rata, daging daun tipis seperti kertas,
warna daun dominan hijau. Permukaan atas daun kasap dan permukan bawahnya berbulu kasar.
3. Daun pisang : bangun jorong, ujung daun tumpul, pangkal daun
membulat, tepi daun rata, daging seperti kertas, warna hijau. Permukaan atas
daunnya licin dan bagian bawahnya licin berselaput lilin.
4. Daun jarak : bangun daun membulat, ujung meruncing,
pangkal membulat, tepi bercangap menjari, daging
daun tipis dan lunak, warna hijau tua. Permukaan atas daun dan bawahnya licin suram.
5. Daun widelia : bangun daun bulat telur
sungsang, ujung daun meruncing dan
pangkal daun meruncing, tepi daun bergerigi, daging daun tipis dan lunak, warna
hijau. Permukaan atas dan bawah daunnya berbulu halus dan rapat.
6. Daun keladi : bangun daun perisai, ujung runcing, pangkal daun
membulat, tepi daun rata, daging daun tipis dan lunak, warna hijau tua.
Permukaan atas dan bagian bawah daunnya licin berselaput
lilin.
7. Daun
mangga : bangun daun lanset, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tepi daun rata, daging daun seperti
kertas, warna daun hijau, dengan permukaan atas dan bawah daun licin.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Amintarti, Sri.
2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin : PMIPA FKIP UNLAM
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Anonim.a.2015 http://www.bambooweb.info/images/bamboo/B.Wal.leaves..1192.jpg.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2015
Anonim.b.2015 http://3.bp.blogspot.com/q3DD4q8ruMQ/ThroHk2Y1sI/AAAAAAAAAlQ/GdeWEhbUdC4/s1600/pohon-tebu.jpg.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2015
Anonim.c.2015
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwBvhTiANiA6Hn6qjUZu4EojXqr673UYoOIPnwseO-nijvGPdflv-rublydnuDB_fF1oRD_4N7zT9_hVpUjJ5Ns6f3V3k6r9-fK-z-kWhLXO1f9ENRwpIrd1Kq6wxXTeTrguNTovqJajkV/s1600/IMG_5625.JPG. Diakses pada
tanggal 24 Februari 2015
Anonim.d.2015
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnBjpZjIm8wu6OIbwQ6P2CNILaExdKuC7KHmeEFPJYTh5xm-bZ5lPGnGHXhGYL_pKqTHYXYzYli6E7n0YOhIWhuj41xOyMqSGFCf81RPxW28uL4B1MTHzIxJB9aRyKdVx48ydwSSPNzw/s1600/Manfaat+Dan+Khasiat+Daun+Jarak+Merah+Bagi+Kesehatan.jpg. Diakses pada
tanggal 24 Februari 2015
Anonim.f.2015 https://www.sepanjangjk.files.wordpress.com/2011/07/cimg8825-pohon-talas.jpg.
Diakses pada tanggal 24 Februari 2015
Diakses pada tanggal 24 Februari
2015